18 Nov 2019
Ini tentang sampah. Sebut saja, sampah plastik. Teori tentang bahayanya sampah plastik, anak kecil pun hafal. Sampah plastik butuh waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk bisa terurai menjadi tanah. Maka selama itu pula sampah plastik yang tertimbaun dalamtanah menjadi racun bagi tanah. Menjadi racun bagi tanah sama artinya dengan menjadi racun bagi kehidupan.
Apa hubungannya dengan "membeli gengsi " ?
Yang sedang kami hadapi di lingkungan saya, sekolah tempat saya mengajar, adalah sampah plastik. himbauan untuk mengurangi bahkan menghentikan penggunaan plastik untuk berbagai keperluan, seperti angin lalu. Bertiup, terasa, namun kemudian hilang. Pucuk pimpinan dengan segenap timnya telah melakukan upaya optimal untuk menangani sampah plastik di sekolah. Namun sekolah dengan 27 rombel yang masing-masing terdiri atas 34-36 peserta didik adalah produsen utama sampah plastik, bukan perkara mudah ngurusi sampah plastik.
Tempat seperti ini memang butuh pribadi-pribadi "GILA" untuk membuat perubahan ke arah yang lebih baik. haruskah saya menjadi " GILA" ? Apa yang harus saya lakukan untuk bisa disebut "GILA" ?
Terkait dengan sampah plastik, di sinilah saya akan mulai bergerak. Biarlah saya yang memulai. Saya sampaikan kepada anak-anak, sekadar mengulang, betapa berbahayanya sampah plastik demi kelangsungan hidup dan kelestarian bumi. Mareka sudah sangat paham , hanya saja mereka tak tahu harus bagaimana menyikapinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar